Salah satu armada milik ASDP yang menunggu giliran sandar dan harus mengapung dulu, karena dermaga hanya dua.(foto : dok mimbarberita.id)
Tiga kapal harus rela berhimpitan di Dermaga, karena ASDP Bastiong Ternate selama bertahun tahun hanya miliki dua dermaga.Padahal Uang hasil pembelian tiket dari penumpang dan juga Kendaraan bermotor selama ini sudah bisa mengatasi keterbatasan infrastruktur tersebut.(foto : dok mimbarberita.id)
MIMBARBERITA.ID – Regulator Moda Transportasi Penyeberang Laut bernama Angkutan Sungai Dan Penyeberangan (ASDP) cabang Ternate telah bertahun tahun lamanya hanya punya dua dermaga yang bisa langsung sandar dua kapal.
Sementara armada Ferry yang kini melayari dari dan ke Pelabuhan Penyeberangan itu di Bastiong Ternate sudah berjumlah kurang lebih 13 kapal milik ASDP sendiri dan itu belum termasuk kapal punya Perusahaan Pelayaran Swasta Nasional.
Akibat dari kurangnya Dermaga, menyebabkan kapal kapal yang masuk harus mengalami antrian silih berganti menurunkan penumpang serta kendaraan.
Pantauan Mimbarberita.id baru baru ini, di Dermaga Ferry Bastiong Ternate, saat akan menyeberang ke Sofifi, sejumlah kapal kapal harus antri silih berganti untuk sandar.
Kondisi ini telah berlangsung sudah bertahun tahun lamanya dan dianggap bias biasa saja.
Padahal kenyataan tersebut keseharian menyita hak hak masyarakat yang menggunakan angkutan ini.
Kepada Mimbarberita.id Salah satu penumpang berkomentar pertanyakan dimana kepedulian ASDP atas peristiwa antri antrian kapal kapal tersebut.
Lelaki separuh baya itu juga bertanya kemana Uang yang dibayarkan masyarakat selama bertahun tahun ini, tapi Dermaga nya hanya itu itu saja.
Sebenarnya pihak ASDP sendiri sudah Mengetahui bahkan mereka sadar atau tidak sadar setiap hari menyaksikan peristiwa kapal kapal yang dengan terpaksa harus rela tunggu mengapung dulu jikalau saat mau sandar ada armada lain yang sudah lebih dulu tiba ataupun akan bertolak dari dermaga yang pernah mengalami tabrakan kapal. (mbid)
