MIMBARBERITA.ID – Lembaga Advokasi Tambang dan Laut (LATAMLA) mengecam adanya agenda terselubung berupa politik uang dalam pemilihan Pimpinan Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) yang berlangsung pada 22-23 September di Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
Hal tersebut dikemukakan Ketua Lembaga Advokasi Tambang dan Laut (LATAMLA) Drs.Syed Faiz Albaar, menjawab MIMBARBERITA.ID terkait ada upaya pihak pihak tertentu untuk memuluskan calon mereka agar terpilih sebagai Pimpinan Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup (WALHI).
Menyikapi cara cara kotor tersebut Ketua LATAMLA Syed Faiz menyerukan agar lakukan perlawanan dengan mengkampanyekan Tolak Politik Uang dalam Pemilihan Pimpinan Eksekutif WALHI.
” Ayo dan mari sama sama kita Galang kekompakan dan kekuatan untuk menggagalkan rencana perusakan iklim demokrasi jujur dan bersih dalam Pemilihan Pimpinan Eksekutif WALHI, dan Kampanyekan bahwa kita Menolak upaya tak terpuji yang dilakukan pihak pihak pragmatisme,” Ujar Faiz.
Sebagaimana diketahui, Adanya aliran dana yang sangat besar untuk memenangkan salah satu calon dalam pemilihan Pimpinan Eksekutif Nasional (EN)
Mereka melakukan Tawaran politik uang tanpa memperdulikan gagasan dan ide untuk menjawab persoalan lingkungan hidup, serta memberikan Janji mendapatkan fasilitas kepada kehadiran peserta sebelum, saat dan setelah kegiatan Pekan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH) WALHI.
Senada dengan kecaman Ketua LATAMLA, sejumlah aktifis Lingkungan juga menyoroti tajam upaya politik uang tersebut.
Salah satu peserta Pemilihan Pimpinan Eksekutif Nasional Walhi mengatakan bahwa pentingnya untuk semua aktifis lingkungan bersikap kritis terhadap gerakan main uang sehingga kelembagaan WALHI periode selanjutnya tidak dengan mudah dutundukkan oleh agenda-agenda politik yang menyingkirkan rakyat, merusak lingkungan, dan menimbulkan banyak korban.
LATAMLA juga mengingatkan Kiranya semua bisa menjadi pemilih cerdas, pemilih yang memikirkan masa depan WALHI, demi Keadilan dan Kelestarian bukan hanya sekedar memberikan suara dengan menerima janji-janji palsu. (mbid)
